Postingan

Pria Pemburu

Cerita punya cerita, dahulu ada sebuah cerita mengerikan yang tersebar di wilayahku.  Pria pemburu ,   Itulah sebutannya. Pria itu memakai topi koboy dengan jacket levis ditubuhnya, dia juga membawa seekor anjing herder berbulu coklat muda. Sekilas pria itu tampak seperti orang dewasa lainnya. Akan tetapi saat pria itu berjalan memasuki hutan, tubuhnya berubah menjadi sosok yang menakutkan. Tubuh pria itu membesar dua kali lipat, tangannya memanjang, darah keluar dari mulutnya. Serta kuku-kuku runcing yang memanjang ditangan dan kakinya. Bagi saksi mata yang melihatnya dan selamat, mereka mengatakan bahwa kuku-kuku itu lebih tajam daripada silet. Bahkan anjing herder miliknya pun ikut berubah menjadi sosok mengerikan juga. Tubuh binatang kaki empat itu membesar, sekujur tubuhnya dipenuhi oleh ribuan mata merah menyala. Warna tubuhnya yang cokelat itu berubah menjadi hitam pekat, bahkan lebih pekat dari kegelapan malam yang mencekam.Taringnya memanjang, bahkan panjangnya sampai ke ta

Just For My Girl

Happy Valentine Day "Apa yang akan kau lakukan di hari kasih sayang nanti?" Banyak dari teman-temanku menanyakan hal tersebut, bahkan mereka juga menceritakan persiapan dan kenangan mereka di hari penuh cinta itu. Dari cinta yang sengaja ditinggal pergi, hingga malam romantis bersama cahaya lilin. Beberapa ada yang ingin pergi jalan dengan kekasihnya dan beberapa ada juga yang ingin menghabiskan waktu berdua dalam sebuah kamar hotel yang megah. Begitu banyak pilihan yang mereka inginkan di tanggal empat belas nanti. Tapi bagaimana denganku? Apa yang akan aku lakukan di hari kasih sayang nanti? Hmm ...  Aku sendiri tak ingin menjawab pertanyaan konyol seperti itu. Lagi pula orang yang harusnya aku kasih dan sayangi tidak berada di sini. Di kota yang penuh dengan kutukan rindu. Semua teman-temanku yang memiliki pujaan hati sedang bersiap untuk besok. Bahkan yang tidak punya pasangan juga ikut bersiap-siap. Bukan untuk menghabiskan malam dengan suara-suara aneh dari ponsel

After The Show

Lima orang pria sedang berdiri selaras menatap panggung mewah di depan mereka. Meski sudah sering naik ke atas pentas serupa, tetapi kali berbeda bagi mereka. Karena ini adalah konser terakhir dari lima pria tersebut setelah semua kenangan manis maupun pahit yang telah mereka lewati bersama. Keputusan sudah bulat sebelum panggung yang ditatap oleh ribuan mata ini berdiri. Mereka tak akan melanjutkan hidup sebagai musisi lagi, karena sebuah kehidupan baru telah menanti di penghujung acara. Ya, kehidupan yang lebih penting daripada menjadi idola setiap insan di dunia ini adalah penyebab band cadas itu harus segera menghilang dari dunia musik. Tiap personil yakin akan jalan yang mereka pilih, Revan si pemain  drum  akan menjadi seorang penulis dan masuk ke dunia literasi. Axel akan menjalani hidupnya sebagai pengusaha yang bergelut pada bidang otomotif. Sementara Edward dan Theo akan mendapatkan kebebasan mereka dalam berbagi kasih dengan keluarga baru masing-masing. Teruntuk Nico sang

Just For My Mom

Tak seperti rembulan yang tersenyum bila malam datang, tak seperti mentari yang menebar hangatnya kasih bila siang tiba. Cinta yang kau berikan selalu abadi dan tak pernah lekang oleh waktu. Sayang yang kau beri sejak daku masih terbelenggu dalam rahim sampai keluar darinya pun tetap tak memudar. Hari demi hari kau timang diriku, kau cumbui aku, kau teburkan tawa manismu hanya untuk diriku. Menyuapi bubur dengan tulus agar perutku bisa terisi, diselingi dengan hisapan susu bergizi setiap harinya. Kau benar-benar mencintai aku. Anakmu. Kini masa sudah berlalu, dunia sudah merubah rupamu. Kau semakin tua, semakin lemah. Kerutan dan uban mengutuk dirimu. Sementara aku semakin tinggi bahkan melampaui dirimu, mama. Maaf selama ini aku selalu menjadi kambing hitam di rumah, menjadi biang masalah dan melibatkanmu dalam dosa-dosaku. Bahkan aku juga sempat membentakmu, memakimu. Terlebih lagi membuatmu memeteskan airmata setiap saat. Jujur, saat ini aku merindukanmu. Kita terpisah jauh. Dun